Kingdom Come: Deliverance 2: RPG Realistis yang Bikin Ketagihan dan Frustrasi Sekaligus

Waktu saya pertama kali main Kingdom Come: Deliverance yang pertama, jujur, saya kaget. Bukan karena grafiknya—walaupun itu memang keren sih—tapi karena betapa realistisnya game Kingdom Come: Deliverance 2. Nggak ada naga, nggak ada spell sihir, dan nggak ada “save anytime you want.” Yang ada? Kamu, sebagai anak pandai besi, yang nggak bisa apa-apa di awal dan cuma bisa jadi kuat kalau latihan, gagal, dan berdarah-darah. Sakit? Banget. Tapi juga nagih.

Nah, begitu pengumuman Kingdom Come: Deliverance 2 keluar, saya langsung ngangguk-ngangguk sendiri di depan layar. “Akhirnya, bro…” Saya tahu, ini bukan sekadar sekuel biasa. Ini lanjutan kisah yang dari awal memang ditulis buat nyambung, bukan setengah-setengah.

Yang paling bikin saya penasaran? Sejauh mana Warhorse Studios berani mendorong batas “realisme ekstrem” ini. Dan dari beberapa bocoran, kayaknya mereka nggak main-main. Mulai dari dunia yang dua kali lebih luas, cutscene yang lebih dalam, sampai mekanisme pilihan dialog yang bisa berdampak signifikan.

Kenapa Kingdom Come: Deliverance 2 Ditunggu Banyak Gamer 

Kingdom Come: Deliverance 2 System Requirements and Recommended Specs |  CORSAIR

Ada banyak games open-world di luar sana, tapi Kingdom Come punya tempat khusus di hati pemain yang cari pengalaman “immersive.” Kalau kamu pernah frustasi main game yang terlalu mudah, atau bosan sama dunia fantasi yang semuanya serba ajaib, maka KCD ini kayak obat penawar.

Salah satu alasan kenapa game Kingdom Come: Deliverance 2 ditunggu-tunggu adalah cerita yang menggigit. Bukan cuma tentang peperangan, tapi tentang manusia biasa yang terlempar ke tengah konflik besar. Tokohnya si Henry, itu relatable banget. Anak tukang besi yang kehilangan segalanya dan harus bertahan hidup sambil belajar segalanya dari nol.

Fans juga nungguin karena katanya bakal ada lebih banyak drama politik, sistem reputasi yang lebih dalam, dan… ini yang saya tunggu: kamu bisa main biola! Nggak penting? Justru itu poinnya. Hal-hal kecil kayak gini bikin game Kingdom Come: Deliverance 2 terasa lebih hidup, kayak kamu benar-benar hidup di Bohemia abad ke-15.

Dan satu lagi: cutscene. Dari demo dan trailer yang beredar, kualitas storytelling-nya makin sinematik. Voice acting-nya juga kayaknya ditingkatkan, dan ekspresi karakter lebih hidup. Kalau kamu pemain RPG yang doyan cerita, ini akan jadi suguhan yang lezat banget the lazy media.

Keunikan Gameplay yang Nggak Kamu Temui di Game Lain 

Kalau kamu masuk ke Kingdom Come: Deliverance dengan mindset “ah ini Skyrim tanpa naga,” siap-siap kena mental. Karena gameplay-nya beda jauh. Nggak ada fast travel instan, stamina kamu bisa habis cuma buat jalan kaki, dan senjata kamu bisa rusak kalau nggak dirawat. Bahkan belajar baca aja butuh waktu!

Di sekuelnya nanti, mereka tetap pertahankan pendekatan itu, tapi katanya dibuat lebih ramah untuk pemain baru. Tapi jangan salah, ini tetap game yang kalau kamu main tanpa perencanaan, bisa bikin frustrasi. Saya sendiri pernah gagal total cuma karena lupa bawa salep luka sebelum duel.

Yang paling saya suka? Combat system-nya. Bener-bener terasa kayak duel beneran. Gerakanmu berat, perlu waktu belajar “timing” dan “positioning,” dan kamu harus tahu kapan harus menangkis atau mundur. Di game lain, kamu bisa spam attack. Di sini? Kamu bisa mati dalam dua pukulan kalau ceroboh.

Selain itu, ada sistem kebutuhan realistis. Kamu harus tidur, makan, bahkan jangan makan makanan basi karena bisa keracunan. Pernah satu kali, saya makan sembarangan di jalan, dan si Henry muntah-muntah. Itu bikin saya ketawa sekaligus malu sendiri, karena ya… saya pengin irit duit.

Tips Bermain Kingdom Come: Deliverance 2 Biar Nggak Cepat Frustrasi 

Kingdom Come: Deliverance 2 Review (PS5) - A True Medieval Power Fantasy  And The First Essential RPG Of The Year - PlayStation Universe

Oke, ini bagian paling penting, terutama buat kamu yang baru pertama kali nyemplung ke game Kingdom Come: Deliverance 2.

1. Jangan Takut Gagal
Kamu bakal sering gagal. Itu normal. Combat pertama saya? Saya kalah telak. Tapi justru dari situ, kamu belajar teknik. Jangan terburu-buru, belajar pelan-pelan. Ikut latihan bareng NPC juga penting, jangan dilewatkan.

2. Rajin Simpan Progress (Dengan Save Potion!)
Salah satu hal yang suka bikin pemain kesel adalah sistem save yang terbatas. Tapi itu ada alasan, bro. Gunakan “Saviour Schnapps” buat nyimpen manual. Bikin banyak dari awal, atau tidur di penginapan untuk auto-save.

3. Investasi di Skill yang Kamu Suka
Jangan terlalu lebar dalam belajar semua skill. Fokus aja di dua atau tiga dulu. Saya sendiri lebih suka main siluman dan panah, jadi saya fokus ke stealth dan bow. Dan efeknya terasa banget di pertarungan malam hari.

4. Jaga Kesehatan Henry
Makan makanan segar, istirahat cukup. Kalau nggak, performa kamu anjlok dan kamu bisa jadi target empuk. Jangan anggap remeh kebersihan juga—karakter yang jorok bisa dicuekin NPC!

5. Jangan Lupa Dialog dan Diplomasi
Kadang, musuh nggak harus kamu lawan. Beberapa masalah bisa diselesaikan lewat pilihan dialog yang tepat, asal skill kamu cukup. Nah, bagian ini penting banget di Deliverance 2 yang katanya punya sistem persuasi lebih rumit.

Pelajaran yang Saya Ambil dari Game Kingdom Come: Deliverance 2

Kalau saya boleh jujur, main Kingdom Come: Deliverance itu bukan cuma tentang game. Kingdom Come: Deliverance 2 soal kesabaran, perencanaan, dan belajar dari kesalahan. Iya, betul, saya sering misuh-misuh sendiri di depan layar. Tapi anehnya, saya selalu balik lagi.

Game Kingdom Come: Deliverance 2 ngajarin saya bahwa jadi kuat itu butuh proses. Nggak instan. Sama kayak hidup. Kamu mulai dari nol, harus belajar, salah, lalu bangkit. Dan di Deliverance 2, saya yakin pelajaran itu bakal lebih dalam lagi.

Selain itu, ini juga game yang ngajarin tentang menghargai detail. Hal-hal kecil kayak merawat pedang, atau menyapa orang di jalan bisa berdampak. Rasanya kayak hidup di zaman dulu, dan kamu cuma manusia biasa yang berusaha bertahan.

Dan ya, saya juga belajar untuk berhenti membandingkan game Kingdom Come: Deliverance 2 sama game RPG lain. Karena KCD punya gaya sendiri. Kalau kamu bisa terima itu, kamu akan nemu pengalaman yang luar biasa autentik dan memuaskan.

Worth It Nggak? 

Kalau kamu suka game yang penuh aksi instan dan peta penuh ikon? Mungkin ini bukan buat kamu. Tapi kalau kamu suka cerita yang kuat, dunia yang hidup, dan sistem gameplay yang realistis—Kingdom Come: Deliverance 2 bisa jadi salah satu pengalaman gaming terbaik tahun ini.

Saya sendiri nggak sabar buat eksplorasi kastil-kastil baru, ngejalanin side quest absurd, dan ngerasain evolusi karakter si Henry. Dan kalau kamu masih ragu, coba aja tonton beberapa gameplay atau baca review dari orang-orang yang udah main demo-nya.

Yakin deh, setelah nyemplung, kamu bakal susah keluar.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Gunship Battle: Rekomendasi Strategi Menyelesaikan Misi disini

Author